kievskiy.org

Vladimir Putin: Kami Menentang Perluasan NATO dengan Menambah Anggota Baru di Eropa Timur

Ilustrasi Vladimir Putin.
Ilustrasi Vladimir Putin. /Pixabay/Viki_B


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kekhawatiran keamanan Rusia diabaikan oleh Amerika Serikat dan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Putin menginginkan kebijakan pintu terbuka yang setara.

Hal itu disampaikan Vladimir Putin setelah dialog terkait Ukraina dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin, 7 Februari 2022 waktu setempat.

"Keprihatinan utama kita inilah yang sayangnya, ternyata diabaikan dalam tanggapan yang diterima pada 26 Januari dari Amerika Serikat dan NATO," kata Vladimir Putin, dikutip dari Sputnik News.

Baca Juga: 4 Jurusan Kuliah Kelompok Saintek dengan Lulusan Bergaji Paling Besar, Bisa Dapat Minimal Rp8 Juta per Bulan

Mantan agen KGB itu menekankan Barat harus merujuk bahwa setiap negara memiliki hak untuk memastikan keamanannya termasuk masuk ke aliansi atau blok militer mana pun.

"Kami, pada kenyataannya, tidak pernah berdebat dengan ini. Benar, serikat pekerja dan aliansi ini sendiri tidak memiliki kewajiban untuk menerima semua orang yang menginginkannya. Ini juga merupakan hal yang jelas," kata Putin.

Putin mengingat bahwa prinsip ini seperti yang diketahui, mencakup kewajiban untuk tidak memperkuat keamanan seseorang dengan mengorbankan keamanan negara lain.

Baca Juga: Uji Klinis Tahap Awal Vaksin Merah Putih Sudah Siap, Rektor Unair Berterima Kasih ke Panglima TNI

"Saya juga ingin mencatat bahwa mereka masih berusaha meyakinkan Rusia dengan argumen bahwa NATO adalah organisasi yang damai dan murni defensif, aliansi yang murni defensif," ucap Vladimir Putin.

Selain itu kata dia, Rusia sangat menentang perluasan NATO dengan menambahkan anggota baru di Eropa Timur. Tidak logis untuk mengatakan bahwa Rusia bertindak agresif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat