kievskiy.org

Inggris Puncaki Kasus Terbanyak COVID-19 di Eropa, 200 Juta APD Tenaga Medis Justru Kedaluwarsa

ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Jutaan alat pelindung diri (APD) di Inggris sudah kedaluwarsa, di tengah puncak pandemi COVID-19 di negaranya.

Selain itu ribuan APD yang dibeli secara tergesa-gesa dari salah satu penyuplai di Turki telah dinyatakan 'tidak berguna'.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, berdasarkan data stok sekitar 200 juta APD yang berasal dari inventaris nasional semuanya dinyatakan kadaluwarsa sebelum Januari 2020.

Baca Juga: Bukti Kuat Kim Jong-un Punya 'Kembaran Pengganti' Ternyata Sudah Beredar Sejak 2017

Laporan tersebut menyatakan bahwa lebih dari setengah dari semua masker wajah bedah dalam persediaan nasional telah kedaluwarsa, termasuk 80 persen respirator (20,9 juta respirator dari total 26,3 juta) pada saat virus corona mewabah di Inggris.

Penemuan tersebut menunjukkan kegagalan pada Public Health England dan firma manajemen rantai pasokan NHS.

Sempat dihadapkan pada ketidaksesuaian standar APD dari pemasok asal Tiongkok, pemerintah Inggris beralih ke sumber alternatif lain dengan memesan 400.000 hazmat dari perusahaan pembuatan kaos dan olahraga di Turki pada 17 April 2020 lalu.

Baca Juga: Belum Ziarah ke Makam Almarhum Olga Syahputra, Billy Syahputra Akui Dilarang Orangtua

Mantan kandidat parlemen dan rodusen tekstil, Mehmet Duzen, mengusulkan perusahaannya yang berbasis di Istanbul, Turki yakni Selegna Tekstil, sebagai jawaban dari kekurangannya APD di Inggris.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat