kievskiy.org

Raja Yordania Peringatkan Israel Soal Adanya 'Konflik Besar'

ILUSTRASI bendera Palestina: Presiden Palestina, Mahmoud Abbas temui Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder setelah warganya diminta berdamai dengan Israel.
ILUSTRASI bendera Palestina: Presiden Palestina, Mahmoud Abbas temui Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder setelah warganya diminta berdamai dengan Israel. /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Raja Yordania pada hari Jumat memperingatkan bahwa jika Israel menganeksasi Tepi Barat, itu akan menyebabkan "konflik besar" dengan Yordania.

"Jika Israel benar-benar menganeksasi Tepi Barat pada bulan Juli, itu akan menyebabkan konflik besar-besaran dengan Kerajaan Hashemite Yordania," kata Raja Abdullah II dalam sebuah wawancara dengan Der Spiegel.

"Para pemimpin yang mengadvokasi solusi satu negara tidak mengerti apa artinya itu," katanya, seraya menambahkan bahwa akan ada lebih banyak kekacauan dan ekstremisme di wilayah tersebut.

Baca Juga: Sudah Bisa Dipesan, DFSK Juga Buka Kesempatan Jajal Kemampuan Glory i-Auto

Seperti dilaporkan Anadolu Agency, IIsrael diperkirakan akan melaksanakan aneksasi pada 1 Juli, sebagaimana disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala partai Biru dan Putih Benny Gantz.

Para pejabat Palestina telah mengancam untuk menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika melanjutkan rencana aneksasi, yang akan merusak solusi dua negara.

Aneksasi itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Presiden Presiden AS Donald Trump, yang diumumkan pada 28 Januari. Ini merujuk ke Yerusalem sebagai "ibukota Israel yang tidak terbagi" dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.

Baca Juga: Mengaku Dendam, Seorang Pria di Nias Selatan Tega Bunuh Menantu saat Sedang Memarut Kelapa

Rencana tersebut menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat