kievskiy.org

Erdogan Akan Berdiskusi dengan Vladimir Putin, Siap Jadi Tuan Rumah Diplomasi Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Hubungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) tampaknya runtuh usai ancaman nuklir Rusia memicu kepanikan NATO terkait konflik di Ukraina.
Hubungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) tampaknya runtuh usai ancaman nuklir Rusia memicu kepanikan NATO terkait konflik di Ukraina. /REUTERS/Sergei Karpukhin REUTERS/Sergei Karpukhin

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghubungi Vladimir Putin melalui telepon untuk membahas invasi Rusia terhadap Ukraina pada Minggu, 6 Maret 2022.

Juru bicara presiden, Ibrahim Kalin mengatakan Turki siap membantu menyelesaikan krisis yang dihadapi dua negara tersebut.

Turki yang merupakan salah satu anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam.

Turki pun memiliki hubungan yang baik dengan keduanya, tetapi tetap menentang atas apa yang telah dilakukan Rusia.

Istana Presiden Ankara menyebut invasi itu tidak dapat diterima dan menawarkan untuk menjadi tuan rumah dalam dialog damai, sambil menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Lihat Invasi Ukraina, Warga Suriah Cerita Kengerian Serangan Udara Rusia: Kami Menunggu Kematian

Saat berbicara kepada wartawan di Istanbul pada Sabtu, 5 Maret 2022, Kalin mengatakan Erdogan akan kembali mengulangi tawaran kepada Vladimir Putin dan memintanya untuk memberikan kesempatan gencatan senjata dan mendirikan koridor kemanusiaan yang diperlukan untuk mengevakuasi warga sipil dan pengiriman bantuan.

"Pesan presiden kami adalah perang dan serangan segera dihentikan, agar pembicaraan bisa dimulai dengan berkumpul pada saat yang tepat dan memberi kesempatan diplomasi," kata Kalin, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Penting bagi Rusia, dengan memiliki mitra yang dapat diandalkan untuk diajak bicara seperti Turki, karena negara Eropa lainnya telah menutup jalan dengan Rusia.

Kalin menambahkan bahwa Turki tidak akan meninggalkan hubungan baik dengan Rusia atau Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat