kievskiy.org

Rusia Sandera 500 Warga Sipil di Rumah Sakit Mariupol: Anak-Anak Sengaja Ditelantarkan

Pemandangan sebuah masjid di Kota Mariupol, Ukraina setelah dibombardir militer Rusia
Pemandangan sebuah masjid di Kota Mariupol, Ukraina setelah dibombardir militer Rusia /Reuters via Dawn

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan militer Rusia telah menahan sekitar 500 warga sipil Ukraina untuk dijadikan sandera di rumah sakit Mariupol.

Para orangtua juga terpaksa meninggalkan anak-anak bahkan bayi prematur di rumah sakit tersebut.

Selain itu, ada sekitar 350.000 orang terjebak dalam zona pertempuran, dengan stok kebutuhan pokok yang tidak memadai.

Mengingat, insiden pengeboman gedung-gedung dan pertempuran di jalan raya dalam beberapa hari terakhir membuat semua warga sipil ketakutan.

Baca Juga: Jokowi Pamer Motor Kesayangannya di Depan 20 Pembalap MotoGP, Respon Marc Marquez Jadi Sorotan

Warga sipil Ukraina yang ikut bertempur mempertahankan wilayahnya harus mati terbunuh di tangan pasukan Rusia.

"Upaya terus dilakukan untuk mengevakuasi kota sebagai bagian dari koridor kemanusiaan, tetapi masih ada sekitar 350.000 orang masih di dalam Mariupol dengan pasokan makanan yang menipis," ucap kepala militer Ukraina, Pvlo Kyrylenko, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Mirror pada Rabu, 16 Maret 2022.

Dia juga mengklaim bahwa sekitar 400 penduduk setempat dan 100 staf telah ditangkap sebagai perisai manusia dan ditahan di rumah sakit.

Baca Juga: Mobil Buatan Karawang di Ekspor ke Karibia, Dipatok Target Bisa Capai 30 Negara Tujuan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat