kievskiy.org

Hujan Bom yang Tak Henti di Kharkiv, Warga Sipil: Tidak Ada Tempat untuk Kembali

 Gedung sekolah hancur akibat serangan udara Rusia di kota Merefa, wilayah Kharkiv, Ukraina. Foto dirilis 17 Maret 2022.
Gedung sekolah hancur akibat serangan udara Rusia di kota Merefa, wilayah Kharkiv, Ukraina. Foto dirilis 17 Maret 2022. /Press service of the State Emergency Service of Ukraine via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, mengalami hujan bom yang tanpa hentinya dari militer Rusia sejak diumumkannya operasi khusu sejak 24 Februari 2022.

Rentetan tembakan artileri telah menghancurkan daerah pemukiman dan gedung-gedung pemerintah, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.

Pada Minggu 20 Maret 2022, ada lima orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun tewas dalam serangan artileri Rusia.

Menurut pihak berwenang setempat di kota timur laut, sekitar 50 km (31 mil) dari perbatasan dengan Rusia dan rumah bagi banyak orang berbahasa Rusia.

Baca Juga: China Tak Terima Dituding Memihak Rusia oleh Amerika Serikat, Xi Jinping Ungkap 1 Pesan Penting untuk Barat

“Pusat kota dibekukan seperti halaman dalam sejarah, berdiri diam untuk dilihat dunia,” tulis laporan Asssed Baig dari Al Jazeera.

Melaporkan dari Kharkiv, dia, menggambarkan situasi menakutkan sebagai kota yang dipenuhi dengan pemandangan apokaliptik dari gedung-gedung yang dibom.

Jendela-jendela di gedung bertingkat hancur, dan puing-puing berserakan di jalan-jalan yang sepi.

PBB menyatakan, perang telah memaksa sebanyak 10 juta orang meninggalkan rumah mereka, baik ke negara lain atau mencari perlindungan di tempat lain di Ukraina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat