PIKIRAN RAKYAT - Para pejabat setingkat menteri luar negeri dari Israel dan negara-negara Arab (negara dalam Perjanjian Abraham) mengadakan pertemuan bersejarah di Yerusalem, Senin, 28 Maret 2022.
Pertemuan di hari ke-2 ini membahas masalah-masalah di kawasan regional, ancaman Iran hingga konflik bersenjata di Ukraina.
Sebelumnya pada Minggu, menteri luar negeri dari Israel, AS, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Maroko membahas aliansi pertahanan untuk melawan agresi Iran.
Baca Juga: China Disebut Ambil Untung dari Sanksi Rusia, Taiwan Jadi Ingat Peristiwa 11 September
Kementerian Luar Negeri untuk Timur Tengah, Oded Yosef mengatakan forum setingkat menteri luar negeri itu rencananya akan diadakan secara teratur di setiap negara setiap tahun, seperti dikutip dari Jerussalem Post.
KTT bersejarah itu terjadi ketika negosiasi antara kekuatan dunia dan Iran untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015, yang diperkirakan akan berakhir.
Namun, Israel dan negara-negara Teluk menyatakan kekecewaan dan frustrasi dengan arah pembicaraan kesepakatan nuklir tersebut.
Baca Juga: Pesawat Tempur Buatan Rusia Berjatuhan dari Langit Ukraina, Moskow Beri Keterangan
Selama beberapa pekan terakhir, negosiasi nuklir antara kekuatan dunia dan Iran telah terhenti menyusul adanya perbedaan pandangan antara Teheran dan Amerika Serikat.
Iran menuntut jaminan dari AS bahwa mereka tidak akan meninggalkan kesepakatan di masa depan, yang secara hukum tidak dapat diberikan oleh Amerika.