PIKIRAN RAKYAT - Dana Moneter Internasional (IMF) akan mempertimbangkan pemberian bantuan keuangan cepat kepada Sri Lanka.
Menyusul perwakilan dari India, negara yang sedang kacau akibat terlilit utang itu menyatakan permohonan bantuan melalui Kementerian Keuangannya, Ali Sabry, Selasa, 19 April 2022.
Delegasi dipimpin oleh Ali Sabry, dia berinisiasi memulai pembicaraan formal dengan IMF di Washington, Amerika Serikat (AS), pada Senin, 18 April.
Pembicaraan tersebut membahas soal program yang diharapkan pemerintah Sri Lanka untuk mengatasi sekelumit masalah ekonomi mereka.
Baca Juga: Forum Internasional GPDRR: Penerapan Aksi Kesepakatan Pengurangan Risiko Bencana
Nantinya, program tersebut bertujuan untuk menambah cadangan dan menarik pembiayaan sementara bagi impor penting seperti bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.
Rekan asisten Sabry, Shamir Zavahir, mengatakan lewat Twitter bahwa Sri Lanka meminta pinjaman di bawah instrumen keuangan cepat (RFI).
RFI biasanya ditujukan bagi negara-negara yang membutuhkan dukungan neraca pembayaran mendesak.
Baca Juga: Dikabarkan Dekat dengan Vicky Prasetyo, Potret Puput Dirangkul sang Gladiator Jadi Sorotan
Menurut keterangan Zavahir, pemberi pinjaman global itu pada awalnya cenderung enggan mengabulkan permintaan mereka.