kievskiy.org

AS Respons Rudal 'Sarmat' Milik Rusia, Pentagon: Tidak Mengejutkan dan Bukan Ancaman

Rusia sukses uji coba rudal antarbenua, Pentagon anggap bukan ancaman.
Rusia sukses uji coba rudal antarbenua, Pentagon anggap bukan ancaman. /Kementerian Pertahanan Rusia/Russia Today Kementerian Pertahanan Rusia/Russia Today

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pertahanan Rusia mengaku baru meluncurkan rudal balistik bertenaga nuklir 'Sarmat', tetapi AS melalui Pentagon menilai itu bukan ancaman berbahaya.

Alih-alih ancaman, Pentagon nampak meremehkan dengan menyebut rudal balistik 'Sarmat' hanya sedang melakukan pengujian rutin.

Disampaikan juru bicara Pentagon, John Kirby menyebut tindakan Rusia meluncurkan rudal balistik 'Sarmat' tidak mengejutkan.

"Pengujian itu rutin, tidak mengejutkan," komentar John Kirby terhadap peluncuran rudal balistik bertenaga nuklir 'Sarmat', dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Express UK.

Baca Juga: China Siap Demonstrasikan Rudal Eagle Strike, Ahli Sebut sebagai Peringatan untuk AS

Lebih lanjut, John Kirby menilai rudal balistik 'Sarmat' milik Rusia tidak menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat atau sekutunya.

Meski dinilai bukan ancaman Pentagon, rudal balistik 'Sarmat' sempat dijuluki oleh NATO sebagai senjata satan karena mampu menembakkan beberapa hulu ledak nuklir sekaligus, bahkan itu dalam kecepatan yang mengejutkan.

Namun bagi Pentagon sendiri, peluncuran rudal balistik 'Sarmat' hanya upaya Moskow memberitahu Washington tentang pengujian yang menjadi kewajiban perjanjian START.

Diketahui, perjanjian kerja sama START merupakan pakta yang membatasi proliferasi nuklir yang ditandatangani kedua negara pada tahun 2011 lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat