kievskiy.org

Harga Mi Soba di Jepang Naik untuk Pertama Kali Sejak 10 Tahun karena Invasi Rusia ke Ukraina

Pelanggan mi soba di Jepang.
Pelanggan mi soba di Jepang. /Reuters/Yuya Shino

PIKIRAN RAKYAT – Invasi Rusia ke Ukraina membuat restoran-restoran mi soba yang dikenal murah di Jepang, harus menaikkan harga untuk pertama kali dalam satu dekade.

Mi soba merupakan jajanan legendaris di Jepang. Sebagian orang Jepang percaya bahwa memakan mi soba pada momen-momen tertentu bisa membawa keberuntungan.

Kenaikan harga mi soba di Jepang tak bisa dihindari karena tepung gandum yang merupakan bahan dasar mi tersebut diimpor dari Rusia.

Menurut data Kementrian Pertanian Jepang, Rusia menjadi negara pengimpor tepung gandum terbesar ketiga bagi negeri Matahari Terbit itu.

Baca Juga: Merasa Terhormat Rayakan Idul Fitri 2022, Joe Biden Tegaskan Muslim Tak Boleh Jadi Sasaran Diskriminasi

Salah satu penjual mi soba yang terdampak adalah Ishihara yang sebelumnya juga sudah menderita karena terdampak lonjakan harga komoditas global.

"Para pemasok melakukan semua yang mereka bisa, tetapi kali ini situasinya sangat buruk sehingga tidak ada cara untuk menghindari kenaikan harga. Ada harga yang harus saya naikkan sebesar 10 hingga 15 persen," kata Ishihara dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters pada 3 Mei 2022.

Baca Juga: Israel Serukan Rusia Minta Maaf Akibat Klaim Adolf Hitler Berdarah Yahudi: Keterlaluan

Sebelumnya, Isihara menjual semangkuk mi soba dengan harga 290 yen atau Rp32.388. Kini, dia menaikkan harga menjadi 550 yen atau Rp61.266 per mangkuk.

Mi soba sangat terkenal di Jepang karena harga yang murah dan bersahabat bagi kantong mahasiswa hingga pekerja kantoran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat