PIKIRAN RAKYAT - Pengamat di seluruh dunia terus mengawasi hasil pemilu Australia, terutama mengingat hubungan Canberra yang tegang dengan Beijing, atau mitra dagang terbesarnya.
Ketegab terjadi di bawah pemerintahan koalisi Partai Liberal-Nasional yang dipimpin oleh Scott Morrison.
Perdana Menteri baru Australia, Anthony Albanese telah memperhitungkan bahwa hubungan bilateral dengan China akan 'tetap sulit', tak lama setelah ia dilantik sebagai pemimpin baru negara itu.
"China yang berubah, bukan Australia, dan Australia harus selalu membela nilai-nilai kami dan kami akan (membela nilai-nilai itu) dalam pemerintahan yang saya pimpin," kata Albanese pada konferensi pers setelah pengambilan sumpah dan menjelang keberangkatannya ke Quad Summit di Tokyo.
Baca Juga: 7 Fakta Cacar Monyet yang Disebut Ancaman Baru, Menyebar di Eropa, Australia, Hingga AS
Presiden AS Joe Biden telah 'menghargai' 'komitmen awal' orang Alba untuk aliansi Quad (terdiri dari Australia, Jepang, India dan AS), ketika kedua delegasi berbicara selama panggilan telepon pada Minggu malam.
Empat rekan kabinet Albanese juga dilantik sebagai menteri pada hari Senin 23 Mei 2022, Penny Wong sebagai Menteri Luar Negeri, Richard Marles sebagai wakil Perdana Menteri yang baru, Jim Chalmers sebagai Bendahara dan Katy Gallagher sebagai Jaksa Agung dan Menteri Keuangan yang baru.
Wong menemani orang Albanese dalam perjalanannya ke Tokyo untuk menghadiri Quad Summit.
Menteri luar negeri kelahiran Malaysia itu mengatakan, bahwa perjalanan ke pertemuan Quad tepat di minggu pertama pemerintahan baru menandakan persamaan.