PIKIRAN RAKYAT - Virus cacar monyet kini tengah menjadi ancaman baru. Pasalnya kasus baru sudah mulai terdeteksi di sejumlah negara.
Saat ini sudah ada lebih dari 100 kasus cacar monyet yang terdeteksi di Eropa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyebaran virus cacar monyet.
Para ilmuwan juga sudah memperingatkan bahwa kasus cacar monyet kemungkinan akan terus meningkat.
Baca Juga: Marc Klok Jadi Penentu Kemenangan Timnas Indonesia U23: kalau Gagal, Netizen Siap Hancurkan Saya
Di Afrika, infeksi cacar monyet telah ditemukan pada banyak spesies hewan, di antaranya monyet, tikus Gambia dan tupai. Inang utama dari virus tersebut adalah rodent (tikus).
Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat-zat berikut baik dari hewan atau manusia yang terinfeksi di antaranya darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa, dan tetesan pernafasan dari manusia ke manusia.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman WHO, berikut beberapa fakta terkait virus cacar monyet.
- Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.