PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara lagi tentang permintaan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang ditentang oleh Ankara.
“Sebagai negara yang telah membayar harga untuk NATO, kami ingin melihat langkah nyata terkait keamanan nasional kami daripada pernyataan diplomatik yang longgar, ” kata Erdogan dalam pernyataan pers pada Senin, 23 Mei 2022.
Turki terus menuntut tindakan serius dari Stockholm dan Helsinki.
Ankara mematuhi persyaratannya untuk memasukkan Finlandia dan Swedia ke dalam NATO.
Baca Juga: Redakan Kekhawatiran Finlandia dan Swedia, AS: Masalah Turki Bukan Hal Besar, Akan Ditangani
Menganggap bahwa kebijakan ekspansi NATO tidak akan menguntungkan Turki dan aliansi, kecuali sensitivitas keamanan dasar diperhitungkan.
"Sanksi yang dijatuhkan oleh Swedia pada industri militer Turki tidak dapat dikesampingkan ketika berbicara tentang aplikasi Stockholm untuk keanggotaan di NATO," tambah presiden Turki.
Turki telah menentang permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Ankara dapat memblokir jalan ini karena masuknya negara manapun ke dalam aliansi militer memerlukan persetujuan dari semua anggota.