PIKIRAN RAKYAT - Perbuatan China dan Rusia pada saat siang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat upaya Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara gagal.
Sanksi tersebut telah berjalan selama 16 tahun ini mengenai program senjata nuklir dan rudal balistik.
Bahkan, selama 16 tahun tersebut, Dewan Keamanan PBB selalu meningkatkan sanksi untuk Korea Utara.
Namun, pada pertemuan baru-baru ini, upaya AS untuk menjatuhi hukuman kepada Korea Utara menemui jalan buntu.
Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan hak veto yang dilakukan China dan Rusia.
Pemungutan suara tersebit dilakukan satu hari setelah Korea Utara menembakkan tiga peluru kendali, termasuk benda yang diyakini sebagai rudal dan balistik antarbenua (ICBM) usai kunjungan Presiden AS, Joe Biden ke Asia.
Tindakan yang dilakukan China dan Rusia membuat perpecahan di Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya sejak Korea Utara dijatuhi hukuman pada 2006.
"Penerapan sanksi baru terhadap Korea Utara mengarah ke jalan buntu," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.