kievskiy.org

Umat Islam dan Kristen di Uganda Rutin Kunjungi Kuil, Dipersatukan Tragedi Kelam

Ilustrasi. Umat Islam dan Kristen di Uganda memiliki tradisi unik yakni berkumpul di kuil setiap tanggal 3 Juni untuk memperingati tragedi kelam puluhan tahun lalu.
Ilustrasi. Umat Islam dan Kristen di Uganda memiliki tradisi unik yakni berkumpul di kuil setiap tanggal 3 Juni untuk memperingati tragedi kelam puluhan tahun lalu. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images

PIKIRAN RAKYAT - Umat Islam dan Kristen di Uganda, Afrika, memiliki tradisi unik yang telah dijalani selama puluhan tahun.

Umat Islam dan Kristen di Uganda rutin mengunjungi kuil yang terletak di Desa Namugongo, berjarak 12 kilometer dari ibu kota Kampala.

Di kuil itu, mereka memperingati tragedi pembunuhan massal terhadap umat Islam dan Kristen yang terjadi pada tahun 1886.

Badru Kateregga, profesor dan Ketua Dewan Tertinggi Muslim Uganda, menjelaskan total ada 73 muslim, 23 anglikan, dan 22 katolik yang tewas dalam tragedi itu. Pembunuhan terhadap mereka dilakukan atas perintah seorang raja lokal bernama Mwanga II.

Baca Juga: Giring Ganesha: PSI Akan Lahirkan Negarawan Selevel Bung Hatta, Gus Dur hingga Jokowi

Oleh karena itu, setiap tanggal 3 Juni, umat Islam dan Kristen di Uganda mengunjungi Kuil Namugongo untuk memperingati peristiwa kelam itu.

Peziarah dari Kenya, Rwanda, Tanzania, Burundi, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, bahkan Eropa dan AS, juga sering ikut hadir di kuil itu.

Baca Juga: Flyover Kiaracondong-Buahbatu Dibangun 2024, Solusi Drama Lampu Merah 'Seabad' di Bandung

Paus Paulus VI mengunjungi kuil itu sekaligus memimpin misa yang dihadiri oleh lebih dari 10 kepala negara di Afrika pada tahun 1969. Langkah tersebut diikuti oleh dua paus lainnya, salah satunya Paus Fransiskus.

Menteri Dalam Negeri Uganda Kahinda Otafire mengatakan, kuil itu menyatukan semua agama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat