kievskiy.org

Berseberangan dengan Paham China, Partai Oposisi Utama Taiwan Mengaku Berpihak pada AS

Bendera Taiwan dan AS dalam pertemuan di Taipei, Taiwan, yang diambil pada 27 Maret 2018.
Bendera Taiwan dan AS dalam pertemuan di Taipei, Taiwan, yang diambil pada 27 Maret 2018. /Reuters/Tyrone Siu

PIKIRAN RAKYAT - Partai oposisi utama Taiwan Kuomintang (KMT) tidak mau dikategorikan sebagai kelompok pro-China, lantaran merasa selalu berpihak pada Amerika Serikat (AS).

Mereka mengaku berseberangan paham dengan China dan mendedikasikan diri untuk mempertahankan pulau Taiwan lewat jalur diplomatik.

KMT sempat menguasai pemerintahan China sampai akhirnya partai itu melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949, setelah kalah perang saudara dengan Komunis.

Secara tradisional, KMT menyukai hubungan dekat dengan Beijing, yang otomatis semakin membuat mereka bertentangan dengan sebagian besar orang Taiwan.

Baca Juga: Caisar YKS Siap Jadi Duta Narkoba Usai Digrebek BNN karena Dituduh Pakai Narkoba

Hal itu karena hampir semua warga Taiwan membenci sikap China yang otokratis, atau sistem pemerintahan yang berpusat pada kuasa pimpinan.

KMT diketahui kalah telak dalam pemilihan presiden dan parlemen pada tahun 2020, usai gagal mengatasi tuduhan dari Partai Progresif Demokratik.

Saat itu KMT dihadapkan pada tuduhan yang cukup merepotkan, yaitu klaim bahwa partainya akan  menjual Taiwan ke Beijing jika terpilih dan memenangkan pemilu.

Baca Juga: Ukraina Sudah Kalah? Bantuan Militer AS dan Barat Disebut Hanya Memperpanjang Penderitaan dalam Perang

Senin malam waktu Taipei, 6 Juni 2022, selama kunjungan ke Brookings Institution, Washington, Ketua KMT Eric Chu meluruskan segala tuduhan yang belum tuntas hingga kini itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat