kievskiy.org

Peneliti Temukan Mikroplastik di Salju Antartika, Menjadi Racun bagi Hewan dan Tumbuhan

Ilustrasi. Penetili menemukan mikroplastik di salju.
Ilustrasi. Penetili menemukan mikroplastik di salju. /Pexels/Mark Neal

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Selandia Baru menemukan adanya plastik kecil (mikroplastik) yang dapat menjadi racun bagi hewan dan tumbuhan dalam 19 sampel salju.

Baru-baru ini, para peneliti menemukan adanya mikroplastik di salju yang baru turun di Antartika (Kutub Selatan) untuk pertama kalinya.

Mikroplastik itu dapat mempercepat pencairan salju dan es dan menimbulkan ancaman bagi kesehatan ekosistem.

Mikroplastik merupakan potongan-potongan plastik yang sangat kecil yang dapat mencemari lingkungan.

Baca Juga: Tilang Manual Akan Dihapus Pekan Depan, Peran Petugas Polisi Lapangan Diganti Teknologi?

Mikroplastik itu lebih kecil dari sebutir beras, sebelumnya telah ditemukan di es laut Antartika dan air permukaan, tetapi ini adalah pertama kalinya para peneliti melaporkan temuan mikroplastik dalam hujan salju segar.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa PhD University of Canterbury, Alex Aves dan diawasi oleh Dr. Laura Revell itu telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Cryosphere.

Alex Aves mengumpulkan sampel salju dari Lapisan Es Ross pada akhir tahun 2019 untuk menentukan apakah mikroplastik telah dipindahkan dari atmosfer ke salju. Sampai saat itu, ada beberapa penelitian lain tentang ini di Antartika.

Dr. Laura Revell menginstruksikan Alex Aves untuk juga mengumpulkan sampel dari Scott Base dan jalan raya Stasiun McMurdo, di mana mikroplastik sebelumnya telah terdeteksi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat