kievskiy.org

Pemerintahan Israel Diprediksi Runtuh dalam Waktu Dekat, Kabinet Racikan PM Naftali Bennett Tercerai Berai

Ilustrasi bendera Israel.
Ilustrasi bendera Israel. /Pixabay/Jorono Pixabay/Jorono

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintahan Israel di bawah kuasa Perdana Menteri Naftali Bennett menunjukkan tanda-tanda kehancuran dengan para pejabat yang saling tercerai-berai.

Menuju pemilihan umum kelima tiga tahun mendatang, jajaran kerja negara Israel yang dipimpin PM Naftali Bennett justru diterpa isu tidak mengenakan.

Santer kabar beredar, orang-orang kepercayaan Naftali Bennett yang sejak lama berkoalisi dengannya satu-persatu pergi meninggalkan sisi sang perdana menteri.

Sekutu lama Naftali Bennett Nir Orbach, misalnya. Dia mengumumkan pada Senin, 13 Juni, bahwa dirinya telah hengkang dari blok legislatif yang berkuasa.

Baca Juga: Viral Debt Collector Ketar-ketir Saat Didatangi Polisi: Mau Ambil Mobil? Saya Banting, Sini Kalian

Orbach mengatakan, dia telah disandera oleh "elemen ekstremis, anti-Zionis," seperti anggota Partai Arab Bersatu (Ra'am), Mazen Ghanaim, dan sayap kiri parlemen Meretz, Ghaida Rinawie Zoabi.

Langkah Orbach meninggalkan koalisi beragam Bennett dengan hanya 59 kursi tersisa di Knesset beranggotakan 120 orang.

Di hari yang sama, Bennett dikabarkan berbicara kepada Knesset. Bennett mengakui bahwa pemerintahannya dipastikan runtuh dalam satu atau dua minggu lagi jika tak segera ambil tindakan.

Baca Juga: Viral Fortuner Lolos Tilang Polisi Meski Lewat Jalur Busway, Pelat Nomornya Jadi Sorotan

Untuk itu Bennett mengupayakan para pembelot supaya bergabung kembali. Orbach menjadi anggota ketiga dari partai konservatif Yamina Bennett yang mundur dari blok penguasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat