kievskiy.org

Babak Baru Perebutan Sengketa Wilayah Laut Mediterania antara Israel dan Lebanon, AS Jadi Penengah

Ilustrasi kapal seismik MTA Oruc Reis Turki, yang dikawal oleh angkatan laut Turki, terlihat di lepas pantai Mediterania Timur pada 10 Agustus 2020.*
Ilustrasi kapal seismik MTA Oruc Reis Turki, yang dikawal oleh angkatan laut Turki, terlihat di lepas pantai Mediterania Timur pada 10 Agustus 2020.* /Ministry of National Defense Turkey via Anadolu Agency

PIKIRAN RAKYAT – Sengketa perbatasan Laut Mediterania antara Lebanon dan Israel menandai babak baru.

Kali ini, utusan Amerika Serikat (AS) datang dan terlibat ke dalam pembicaraan sebagai pihak penengah.

Delegasi AS itu telah bertemu secara langsung dengan Presiden Lebanon Michel Aoun di Beirut, khusus membahas perbatasan laut yang disengketakan sejak lebih dari 10 tahun itu.

Pembicaraan terjadi pada Selasa, 14 Juni 2022, dengan fokus untuk menemukan solusi meredam ketegangan antara Beirut dan Tel Aviv.

Baca Juga: Helikopter IDF Israel Jatuh di Laut Mediterania, 2 Pilot yang Tewas Sempat Ditarik dari Air

Amos Hochstein, penasihat senior untuk keamanan energi di Departemen Luar Negeri AS, tiba di Beirut pada hari Senin menyusul undangan dari pemerintah Lebanon.

Konflik dimulai karena Israel mendirikan rig gas di ladang Karish dan mengklaim wilayah itu sebagai zona ekonomi eksklusifnya yang diakui PBB.

Di sisi lain Lebanon bersikeras itu berada di daerah yang disengketakan.

Israel dan Hizbullah, kelompok bersenjata Syiah Lebanon yang didukung Iran, sebelumnya telah saling mengancam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat