PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini Irak diserang virus berbahaya yang sudah memakan banyak korban jiwa.
Kementerian Kesehatan Irak mengumumkan peningkatan infeksi dan kematian yang disebabkan oleh demam berdarah, menurut Kantor Berita resmi Irak, "Ina".
Juru bicara kesehatan Irak , Saif Al-Badr, mengatakan dalam sebuah pernyataan jika statistik memperlihatkan lonjakan tinggi.
"Statistik infeksi demam berdarah sejak awal 2022 berjumlah 194 kasus, termasuk 32 kematian," jelasnya.
Baca Juga: Kekeringan Waduk di Irak Bawa Hal Mengejutkan, Arkeolog Temukan Kota Kuno Berusia 3.400 Tahun
Angka sebelumnya melaporkan bahwa 162 orang terluka, 27 di antaranya meninggal dunia.
Kementerian Pertanian Irak mengidentifikasi, 4 faktor yang berkontribusi terhadap tingginya insiden demam berdarah di negaranya itu.
Faktor-faktor tersebut antara lain kurangnya tenaga veteriner, masih berlanjutnya penyembelihan hewan secara sembarangan di dalam kota, kurangnya perhatian terhadap kebersihan kandang hewan, serta pengurangan jam kerja resmi sebagai bagian dari upaya menghadapi virus Corona .
Demam berdarah adalah penyakit menular, dengan gejala ringan seperti demam dan kelelahan, hingga yang parah yang mengancam jiwa, seperti gagal ginjal dan kerusakan dinding pembuluh darah.