kievskiy.org

WHO Bakal Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet, Ini Alasannya

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox.
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. /Pixabay/Alexandra_Koch

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya sedang mengadakan terbuka untuk mengganti nama penyakit cacar monyet.

Pembahasan itu dilakukan setelah beberapa kritikus menyuarakan kekhawatiran bahwa nama itu bisa menghina atau berkonotasi rasis.

Dalam sebuah pernyataannya pada Jumat, 12 Agustus 2022, Badan kesehatan PBB ini mengatakan pihaknya juga telah mengganti nama dua keluarga, atau clades, dari virus, menggunakan angka Romawi alih-alih wilayah geografis, untuk menghindari stigmatisasi.

Versi penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Cekungan Kongo sekarang akan dikenal sebagai Clade satu atau I dan clade Afrika Barat akan dikenal sebagai Clade dua atau II.

Baca Juga: Skenario Terbongkar! Mahfud MD Bongkar Ferdy Sambo Sempat Nangis-Nangis ke Kompolnas dan...

WHO mengatakan keputusan itu dibuat setelah melakukan pertemuan dengan para ilmuwan pada pekan ini dan sejalan dengan praktik terbaik saat ini untuk penamaan penyakit, dan sepakat akan mengubah nama penyakit cacar monyet.

Pergantian nama penyakit cacar monyet itu bertujuan untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional, atau etnis, dan meminimalkan dampak negatif pada perdagangan, perjalanan, pariwisata atau kesejahteraan hewan.

Banyak penyakit lain, termasuk ensefalitis Jepang, virus Marburg, influenza Spanyol, dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah diberi nama berdasarkan wilayah geografis tempat penyakit itu pertama kali muncul atau diidentifikasi. WHO belum secara terbuka menyarankan untuk mengubah nama-nama itu.

WHO mengatakan pihaknya juga membuka jalan bagi publik untuk menyarankan nama baru untuk cacar monyet, tetapi tidak mengatakan kapan nama baru akan diumumkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat