PIKIRAN R AKYAT - Kekeringan telah melanda sejumlah negara, termasuk China. Kini selain dilanda krisis energi, Negeri Bambu itupun dilanda krisis air.
Imbas dari kekeringan yang terjadi membuat banyak sektot industri dari negara tersebut terpaksa menutup usahanya.
Kekeringan yang terjadi memecahkan rekor sebelumnya, bahkan hingga membuat salah satu sungai terbesar di China menyusut
Sungai Yangtze dilaporkan mengering, mempengaruhi tenaga air, menghentikan pengiriman, dan memaksa perusahaan-perusahaan besar menghentikan operasi.
Baca Juga: Langkah Ekstrem Dilakukan Jepang, Bisa Luncurkan Ribuan Rudal ke China
Peringatan kekeringan nasional dikeluarkan pada hari Jumat, 19 Agustus 202 karena gelombang panas yang berkepanjangan dan parah di barat daya China yang berpenduduk padat diperkirakan akan berlanjut hingga September.
Hilangnya aliran air ke sistem pembangkit listrik tenaga air China yang luas telah memicu “situasi serius” di Sichuan, yang mendapatkan lebih dari 80% energinya dari pembangkit listrik tenaga air.
Pada hari Minggu, 21 Agustus 2022 pemerintah provinsi menyatakan kekeringan berada di tingkat tertinggi, dengan aliran air ke waduk pembangkit listrik tenaga air turun hingga setengahnya.
Permintaan listrik telah meningkat 25% musim panas ini, media lokal melaporkan.