PIKIRAN RAKYAT- Penderitaan sebagian warga Pakistan belum usai, banjir masih merendam sepertiga wilayah Negara mereka.
Bahkan korban tewas akibat banjir terus menerus bertambah. Banjir diduga diakibatkan perubahan iklim dan curah hujan tinggi melebihi ambang batas. Sehingga sungai meluap.
Hampir 1.300 orang telah tewas sejauh ini karena banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara Pakistan.
Pihak berwenang meningkatkan upaya untuk menahan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare dan malaria di daerah yang terkena dampak.
Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Banjir di Pakistan Merendam Sepertiga Wilayah
Banjir dahsyat telah menggenangi sepertiga negara itu, membuat lebih dari 33 juta orang mengungsi dan telah menyebabkan kerusakan ekonomi.
Perkiraan kerugian ekonomi senilai 12,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp186.153,7 Triliun untuk ekonomi Pakistan yang sudah tertatih-tatih.
Setidaknya 26 orang tewas dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 1.290 pada hari Minggu, 4 September 2022.
Sementara sebanyak 12.588 orang lainnya terluka, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA).