kievskiy.org

Jaringan Pipa Gas di Laut Baltik Alami Kebocoran, Eropa Krisis Energi dan Tuduh Rusia Lakukan Sabotase

Gelembung gas dari kebocoran Nord Stream 2 yang mencapai permukaan Laut Baltik di area tersebut menunjukkan gangguan berdiameter lebih dari satu kilometer di dekat Bornholm, Denmark, 27 September 2022.
Gelembung gas dari kebocoran Nord Stream 2 yang mencapai permukaan Laut Baltik di area tersebut menunjukkan gangguan berdiameter lebih dari satu kilometer di dekat Bornholm, Denmark, 27 September 2022. /Danish Defence Command/Handout via REUTERS Danish Defence Command/Handout via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Di tengah kelangkaan energi yang melanda Eropa akibat Perang Rusia–Ukraina, terjadi kebocoran dua pipa gas Rusia di Laut Baltik (jaringan pipa Nord Stream).

Negara-negara Eropa sedang menyelidiki kasus tersebut yang dianggap Jerman, Denmark dan Swedia sebagai serangan. Namun belum jelas siapa yang berpotensi menjadi pelaku di balik kebocoran tersebut.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan kepada para pebisnis bahwa kebocoran terjadi karena serangan yang ditargetkan pada infrastruktur.

Menurut Jerman kebocoran tersebut tidak disebabkan oleh kejadian alam maupun material yang usang.

Baca Juga: 10.000 Orang Layangkan Ancaman ke Persib, Viking: Satu Kata, Lawan!

Perdana Menteri Swedia dan Denmark mengatakan kebocoran pipa gas sudah jelas merupakan suatu yang disengaja.

Terdapat beberapa informasi yang memungkinkan adanya sabotase. Namun Perdana Menteri Belanda mengatakan tentang sabotase tanpa memaparkan bukti.

Setelah negara Barat melakukan sanksi terhadap Rusia atas invasi di Ukraina, Eropa mengalami krisis energi karena Rusia berhenti mengirim gas ke Eropa.

Rusia mengatakan bahwa kemungkinan sabotase dan kebocoran tersebut dapat merusak keamanan energi Eropa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat