PIKIRAN RAKYAT - Korea Utara akhirnya mengeluarkan klarifikasi atas rentetan peluncuran rudal balistik sejak 25 September 2022 lalu.
Diklaim, peluncuran rudal balistik merupakan bentuk peringatan Korea Utara untuk latihan gabungan skala besar yang dilakukan pasukan Korea Selatan dan AS.
Bahkan, Korea Utara menyebut peluncuran rudal balistik bertubi-tubi itu, sebagai simulasi menghujani Korea Selatan dengan senjata nuklir taktis.
Lebih lanjut, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengungkap bahwa latihan unit taktis nuklir yang digelar selama dua minggu terakhir merupakan pesan peringatan untuk mencegah perang.
Baca Juga: China Lagi-Lagi Lockdown, Kasus Covid-19 Melonjak Setelah Liburan
Disebutkan, Korea Utara hanya sedang mensimulasikan komando militer yang menyerang pelabuhan utama dan banda di Korea Selatan.
"Keefektifan dan kemampuan tempur praktis dari kekuatan kami yang ditunjukkan karena siap untuk menyerang dan menghancurkan target kapan saja dari lokasi mana pun," kata Kim mengklaim.
"Meskipun musuh terus berbicara tentang dialog dan negosiasi, kami tidak memiliki apa pun untuk dibicarakan dan tidak merasa perlu melakukannya," kata Kim menegaskan
Korea Utara melanjutkan klaim, bahwa latihan taktis nuklir adalah tanggapan keras terhadap mobilisasi besar-besaran terhadap pasukan AS yang menyiapkan kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir.