kievskiy.org

Jepang Dibuka Kembali untuk Turis Meski Toko Suvenir Tutup dan Kekurangan Staf Hotel

Ilustrasi destinasi wisata di Jepang.
Ilustrasi destinasi wisata di Jepang. /Bagus Pangestu Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 nyaris tiga tahun menghantui dunia dan memporak-porandakan perekonomian banyak negara, salah satunya dalam hal pariwisata.

Jepang misalnya, terkena imbas dari pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan.

Ketika Jepang membuka kembali pintunya bagi pengunjungi setelah lebih dari dua tahun isolasi pandemi, harapan untuk mengundang banyak turis mengujungi destinasi wisata ternyata menghadapi tantangan berat karena toko-toko suvenir tutup dan kekurangan pekerja perhotelan.

Baca Juga: Sub-varian Omicron Dianggap Sangat Menular hingga Menjadi Tantangan Gelombang Baru Covid-19 di China

Mulai Selasa, Jepang kembali memberikan perjalanan bebas visa ke puluhan negara demi mengakhiri beberapa kontrol perbatasan paling ketat di dunia untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengandalkan pariwisata untuk membantu memperkuat perekonomian dan menuai beberapa manfaat dari penurunan Yen ke level terendah selama 24 tahun.

Arata Sawa, termasuk di antara mereka yang ingin turis asing kembali berdatangan ke Jeoang. Kamar-kamar yang mereka kelola biasanya bisa diisi hingga 90 persen tamu di penginapan tradisionalnya.

Baca Juga: Dituduh Memanipulasi Saham, Investor Twitter Dibuat Geram hingga Menggugat Elon Musk

"Saya berharap dan mengantisipasi banyak orang asing akan datang ke Jepang, seperti sebelum Covid-19," kata Sawa, pemilik generasi ketiga hotel Ryokan Sawanoya di Tokyo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat