PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Iran melontarkan kritis keras terhadap Korea Selatan menyusul peristiwa maut tragedi pesta Halloween Itaewon, Sabtu, 30 Oktober 2022.
Dalam tragedi itu, sebanyak 155 orang dilaporkan tewas. Lima korban diantaranya merupakan warga negara Iran. Pemerintah Iran memberikan label terhadap Korsel dengan sebutan "poor management" atau manejemen buruk.
Mengutip KBS World News, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani saat berbicara dalam konferensi pers, Senin waktu setempat, mengatakan jika saja pemerintah Korea Selatan tahu bagaimana pengelolaan situasi serta antisipatif sebelum pesta berlangsung, tragedi tersebut tidak akan pernah terjadi.
Ia mengkritik pemerintah Korea Selatan karena gagal mengelola suatu acara dengan baik.
Baca Juga: TV Analog di 222 Kabupaten dan Kota Dimatikan Besok 2 November 2022, Termasuk Jabodetabek
Diperkirakan ada sebanyak 100.000 orang yang saat itu hadir di Itaewon untuk merayakan pesta Halloween di Korea Selatan.
Kemeriahan pesta kostum berubah 180 derajat setelah sejumlah orang mengalami sesak dan henti jantung akibat terhimpit dan terinjak.
155 orang dilaporkan tewas akibat tragedi ini yang mana 26 diantara merupakan Warga Negara Asing (WNA). Dari 26 korban tersebut, korban paling banyak adalah warga negara Iran.
Selain melontarkan kritik tentang peristiwa Tragedi Itaewon, Nasser Khanani juga mengecam sikap Korea Selatan yang tetap melanjutkan protes anti-hijab di negara itu dan pembekuan 7 miliar dolar atas penjualan minyak mentah di Korsel.
Baca Juga: Daftar Harga BBM 1 November 2022: Shell Turun Harga, Setara Pertamax Kini Lebih Murah dari Pertamina