PIKIRAN RAKYAT - Rusia mengatakan pada Rabu, 2 November 2022 bahwa pihaknya akan melanjutkan partisipasi dalam kesepakatan yang membebaskan ekspor biji-bijian dari Ukraina.
Rusia, yang pasukannya menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 mengumumkan pembalikan setelah Turki dan PBB membantu menjaga agar gandum Ukraina tetap mengalir selama beberapa hari tanpa peran Rusia dalam inspeksi.
Kementerian Pertahanan membenarkan perubahan itu dengan menyatakan telah menerima jaminan dari Ukraina bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor biji-bijian Laut Hitam untuk operasi militer melawan Rusia.
Baca Juga: Roundup: Peluru Nyasar Tewaskan Pengendara Mobil di Kalbar, Oknum Polisi Terancam Pidana
Kyiv, Ibu Kota Ukraina tidak memberi pernyataan soal itu. Tetapi, di masa lalu pernah membantah menggunakan koridor pengiriman sebagai kedok serangan.
"Federasi Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampaknya cukup dan melanjutkan implementasi pertanian," ujar Kementerian Pertahanan dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Kesepakatan biji-bijian yang awalnya dicapai tiga bulan lalu, telah meredakan krisis pangan global dengan mencabut blokade de facto Rusia di Ukraina, salah satu pemasok biji-bijian terbesar dunia.
Baca Juga: Pemerintah Terkesan Paksakan ASO, ATVSI: Hanya 22 Persen Penduduk Jakarta yang Siap Siaran Digital
Prospek keruntuhannya pekan ini menghidupkan kembali kekhawatiran akan memburuknya krisis pangan dan kenaikan harga.