kievskiy.org

Dewasa Sebelum Waktunya, John Stuart Mill Sejak Awal Direncanakan Jadi Tokoh Utilitarianisme

Ilustrasi profil John Stuart Mill, reformator utilitiarianisme.
Ilustrasi profil John Stuart Mill, reformator utilitiarianisme. /Pixabay/rdaconnect

PIKIRAN RAKYAT - John Stuart Mill merupakan seorang filsuf Inggris, ekonomi politik, Anggota Parlemen (MP) dan pegawai negeri. Mill adalah filsuf yang paling berpengaruh dalam sejarah liberalisme klasik.

Riwayat hidup hingga mencetuskan utilitarianisme

Mill lahir pada tanggal 20 Mei 1806 di Pentonville, London, Inggris, dari pasangan James Mill dan Harriet Barrow. Sejak kecil Mill dididik oleh ayahnya dengan saran dan bantuan dari Jeremy Bentham dan Francis Place.

Jeremy Bentham adalah teman filsuf dari ayahnya Mill, yaitu James Mill. Mill diberi Pendidikan yang sangat ketat dan keras untuk menjadikannya seorang intelektual, dan sengaja dilindungi dari pergaulan dengan anak-anak seusianya.

Ayahnya pengikut Bentham dan penganut asosiasionisme, yang memang sejak awal bertujuan untuk eksplisit, untuk menciptakan kecerdasan jenius pada Mill, yang berharap akan melanjutkan pemikiran utilitarianisme dan implementasinya setelah dia tiada. 

Mill adalah anak yang dewasa sebelum waktunya, ia menjelaskan masa pendidikannya dalam otobiografi yang dibuatnya. Pada usia tiga tahun ia diajari bahasa Yunani. Mill juga telah membaca banyak sejarah dalam bahasa Inggris, serta diajarkan aritmatika, fisika dan astronomi.

Kemudian pada tahun 1873 di Avignon, Prancis Mill meninggal dunia dengan meninggalkan karya-karya hebat yang masih disanjung dan dikagumi hingga saat ini.

Baca Juga: Mengenal Muhammad Al Fatih, Perjalanan Panjang Penakluk Konstantinopel

Pendidikan

Pada usia delapan tahun, ia telah membaca Aesop Fabel, Xenophon's Anabasis, seluruh karya dari Herodotus, dan mempelajari Lucian, Diogenes Laertius, Isokrates dan enam dialog Plato.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat