PIKIRAN RAKYAT - Peru mengumumkan keadaan darurat nasional menyusul penggulingan dan penangkapan mantan presiden Pedro Castillo, Rabu 14 Desember 2022.
Sebanyak 800 turis asing pun dilaporkan terlantar di wilayah Machu Picchu sejak Selasa 13 Desember 2022 lalu.
Keadaan darurat dilakukan ketika para pendukung Castillo turun ke jalan. Mereka melakukan aksi protes pada Presiden baru Peru, Dina Boluarte.
Akibat dari aksi itu, 8 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.
Pihak berwenang mengatakan 8 orang yang tewas kebanyakan adalah remaja, di mana 6 diantarannya menjadi korban tembakan.
Para pengunjuk rasa memblokade jalan raya, membakar gedung, dan menyerbu bandara.
Baca Juga: Mahfud MD: KUHP Bukan untuk Lindungi Jokowi tapi Presiden Pemenang Pemilu 2024
"Kami telah sepakat untuk mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri, karena tindakan vandalisme dan kekerasan," kata Menteri Pertahanan Peru, Alberto Otarola, kepada wartawan.
"Ini membutuhkan tanggapan yang kuat dari pemerintah," katanya.