kievskiy.org

Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Usai Tahu Bawahannya Maling Uang Rakyat

Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc.
Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc. /Reuters/Lillian Suwanrumpha

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc dilaporkan telah mengajukan pengunduran diri di tengah skandal pencurian uang rakyat yang menjerat 'anak buahnya'. Kantor Berita resmi Vietnam mengatakan dia bertanggung jawab atas pelanggaran dan kesalahan banyak pejabat dari Partai Komunis di bawahnya.

Nguyen Xuan Phuc (68) memegang posisi sebagai pemimpin negara selama kurang dari dua tahun, dan kini memutuskan untuk mengundurkan diri setelah dua pejabat tinggi Partai Komunis terjerat kasus korupsi. Namun, tidak segera jelas siapa sosok yang akan menggantikannya.

"Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari posisi yang ditugaskan, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun," kata kantor berita Vietnam melaporkan pada Selasa, 17 Januari 2023.'

Baca Juga: Venna Melinda Tidak Peduli Surat Cinta Ferry Irawan, Kukuh Bercerai

Pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc ini menyusul pemecatan dua wakil perdana menteri pada Januari 2023 dalam pembersihan antikorupsi yang telah menyebabkan penangkapan puluhan pejabat. Dua wakil perdana Menteri tersebut adalah Pham Binh Minh dan Vu Duc Dam.

Pemecatan keduanya dilakukan pada saat negara yang diperintah Komunis itu mengintensifkan perjuangannya melawan maling uang rakyat. meski begitu, ada kekhawatiran kampanye tersebut melumpuhkan transaksi rutin, karena para pejabat takut terjerat dalam penyelidikan.

Pada bulan Desember 2022 lalu, partai komunis mendisiplinkan Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son atas dugaan keterlibatan beberapa pejabat kementerian dan diplomat dalam skandal penerbangan repatriasi.

Baca Juga: Melonguane Sulut Diguncang Gempa M 7,1, Terasa hingga Ternate dan Tidak Berpotensi Tsunami

'Sangat tidak biasa'

Melaporkan dari Kuala Lumpur, Florence Looi dari Al Jazeera mengatakan perombakan itu "belum pernah terjadi sebelumnya". Pasalnya, Vietnam adalah negara dengan pemerintahan partai tunggal, dan setiap perubahan politiknya dikelola dengan sangat hati-hati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat