kievskiy.org

Politisi Denmark Bakar Al-Qur'an di Depan Kedutaan Turki, Indonesia dan Malaysia Kompak Mengecam

Ilustrasi kertas dibakar.
Ilustrasi kertas dibakar. /Pixabay/Hans

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin partai sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, menuai kecaman usai membakar salinan kitab suci Al Quran pada Sabtu, 21 Januari 2023 di depan kedutaan Turki di ibu kota Swedia. Akibat diizinkan oleh polisi Swedia untuk melakukan protes, aksinya pun membuat Ankara marah hingga membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia dan memanggil duta besar Stockholm.

Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) itu membakar mushaf Al Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi. Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al Quran karena menilai hal itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Aksi pembakaran itu terjadi selama demonstrasi yang menentang permintaan Turki pekan lalu agar Swedia mengambil langkah tegas melawan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) yang dianggap Turki sebagai kelompok teror. Swedia dan Finlandia secara resmi telah mengajukan diri untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tahun lalu. Namun, Turki menyatakan keberatan dan menuduh kedua negara itu menoleransi bahkan mendukung kelompok teror, termasuk PKK dan organisasi teroris Fetullah (FETO).

Buntut aksi kontroversial yang menuai banyak kecaman itu, Perdana menteri Swedia Ulf Kristersson pun mengutuknya sebagai tindakan yang "sangat tidak sopan". Menurutnya, pembakaran Al Quran pada akhir pekan di Stockholm itu telah meningkatkan ketegangan dengan Turki, ketika negara Nordik itu mengadili Ankara atas tawaran NATO-nya.

Baca Juga: Remaja di Tangerang Tewas Mengenaskan Dikeroyok Geng Motor, Polisi: Mereka Janjian untuk Tawuran

"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Namun, apa yang legal belum tentu tepat. Membakar kitab yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan," tuturnya.

"Saya ingin mengungkapkan simpati saya kepada semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang telah terjadi di Stockholm hari ini," ucap Ulf Kristersson menambahkan.

Demonstrasi yang dilakukan Rasmus Paludan juga semakin merusak hubungan kedua negara, padahal Stockholm mencoba meyakinkan anggota NATO Turki untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer. Tawaran Swedia telah terhenti, di tengah tuntutan Ankara agar Stockholm menyerahkan aktivis Kurdi dan mencegah unjuk rasa menyerang kepemimpinan Turki. Banyak negara Muslim mengatakan mereka marah dengan pembakaran Al Quran tersebut.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom juga telah menanggapi insiden pembakaran Al Quran di negaranya. Sebelumnya, dia pun mengatakan bahwa demonstrasi itu dapat meningkatkan risiko tertundanya pengesahan dari Turki atas permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat