kievskiy.org

Balon ‘Mata-mata’ China Dituding Lakukan Pengawasan, Departemen Luar Negeri AS: Ada Antena dan Panel Surya

Angkatan Laut AS kini memulihkan puing-puing balon mata-mata China di lepas pantai, usai berhasil menembaknya.
Angkatan Laut AS kini memulihkan puing-puing balon mata-mata China di lepas pantai, usai berhasil menembaknya. /Reuters/Randall Hill

PIKIRAN RAKYAT – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memberikan tanggapan terkait kemunculan balon udara China di Amerika Serikat. Balon udara tersebut kemudian ditembak pasukan AS dan jatuh di Samudra Atlantik.

Pihak Amerika Serikat (AS) menyebut balon tersebut merupakan balon mata-mata yang dikirim China. Keberadaan balon udara China tersebut pertama kali terungkap setelah seorang fotografer di Billings di Montana membuat cuitan tentang itu.

Fotografer bernama Chase Doak awalnya mengira benda bulat putih besar itu adalah piring terbang (UFO). Setelah cuitannya viral, sejumlah petinggi di Amerika Serikat langsung bereaksi pada peristiwa tersebut.

Melansir Al Jazeera, Departemen Luar Negeri AS menyebut balon mata-mata dari China tersebut bisa melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen. Beijing sebelumnya mengklaim bahwa balon tersebut digunakan untuk penelitian meteorologi, dan menyimpang dari jalurnya hingga menuju wilayah udara AS.

Baca Juga: Logo Esemka Berubah Bentuk, Mirip Merek Asal China?

“Peralatan balon ketinggian itu jelas untuk pengawasan intelijen dan tidak sesuai dengan peralatan yang ada di balon cuaca,” kata pejabat AS.

“Itu memiliki banyak antenna untuk memasukkan susunan yang kemudian mampu mengumpulkan dan menemukan komunikasi secara geo. Itu dilengkapi dengan panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif,” ucapnya menambahkan.

China kemudian mengecam pihak Amerika Serikat yang telah menembak balon udara tersebut. Negeri Tirai Bambu itu mengklaim bahwa benda tersebut merupakan pesawat sipil tak berawak.

Klaim China kembali dipatahkan pihak AS dengan membuktikan bahwa balon mata-mata disebar di 40 negara di 5 benua. Produsen balon udara juga disebut memiliki hubungan langsung dengan militer China.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat