kievskiy.org

Kesal Game Miliknya Disita, Siswa di AS Aniaya Guru hingga Bersimbah Darah dan Tak Sadarkan Diri

Ilustrasi siswa aniaya guru.
Ilustrasi siswa aniaya guru. /Freepik.com/freepik

PIKIRAN RAKYAT - Kekejaman siswa terhadap seorang guru diperlihatkan melalui sebuah video diduga rekaman CCTV yang kini beredar di jagat maya. Perkara game yang disita ditengarai jadi sebab.

Tampak seorang siswa yang memiliki ukuran badan yang lebih besar melakukan penganiayaan kepada sang guru hingga berdarah kemudian tak sadarkan diri. Kekejaman tersebut dilakukannya di dalam sekolah usai perangkat game miliknya disita.

Meskipun sang guru sudah terkapar di lantai dan tak sadarkan diri, siswa yang diduga memiliki berat badan 270 kg tersebut tak henti-hentinya memukul korban.

Beruntungnya, beberapa karyawan lain melihat penganiayaan tersebut kemudian berusaha menarik sang bocah dari gurunya. Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat setempat untuk dilakukan perawatan yang intensif.

Baca Juga: Viral Video Diduga Mario Dandy Satrio Aniaya Putra Pengurus GP Ansor, Netizen: yang Merekam Parah

Sementara itu dalam video yang berbeda, terlihat pelaku penganiayaan diborgol dalam sebuah ruangan kelas. Di sisi lain, pihak kepolisian setempat pun membenarkan aksi yang dilakukan bocah tersebut dengan motif melampiaskan kekesalan lantaran kepada korban sebab telah mengambil perangkat game saat di kelas.

"Siswa tersebut menyatakan bahwa dia kesal dengan korban karena dia mengambil Nintendo Switch miliknya selama di kelas," ucap polisi dalam keterangannya.

Selain itu, menurut laporan yang beredar, korban ditemukan telah bersimbah darah dan tak sadarkan diri sebelum kemudian dilarikan ke rumah sakit setempat. Pelaku yang sama sekali tak merasa bersalah justru mengaku akan membunuh sang guru ketika ia kembali ke sekolah.

Saat dimintai keterangan, murid tersebut juga terus bertanya kapan dia dibebaskan hingga memberontak dan menendang meja di sekitarnya saat tak menerima jawaban dari para polisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat