kievskiy.org

Mantan Bos Nissan Kabur dari Jepang ke Lebanon dengan Jet, Sang Anak Bayar Pakai Mata Uang Kripto

Ilustrasi mata uang kripto.
Ilustrasi mata uang kripto. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Salah satu buronan kelas dunia, Carlos Ghosn jadi sorotan lantaran kabur dari Jepang ke Lebanon.

Mantan bos Nissan tersebut, terbang lintas negara menumpang jet, dalam penggunaan jasa eks pasukan khusus Amerika Serikat.

Terbangnya sang mantan pimpinan Nissan itu dibantu oleh putranya sendiri, Anthony Ghosn, yang membayar Michael Taylor eks pasukan khusus, dengan mata uang kripto.

Baca Juga: MotoGP 2020: Hari Ini Marc Marquez Cek Kondisi Sebelum Dinyatakan Siap Balapan

Hal tersebut diungkap jaksa pengadilan federal Amerika Serikat, yang menemukan bukti baru berupa mata uang kripto sebagai salah satu metode pembayaran pelarian sang buron.

Jaksa menyebutkan bahwa Anthony Ghosn -- putra mantan pimpinan Nissan Carlos Ghosn -- membayar 500.000 dolar AS (Rp7,3 miliar) dalam bentuk mata uang kripto (cryptocurrency) kepada salah satu dari dua orang tersangka yang membantu ayahnya meninggalkan Jepang.

Dilansir Reuters, Jumat, 25 Juli 2020,, jaksa pengadilan federal mengatakan Anthony Ghosn telah mentransfer uang kripto itu dua bulan sebelum pelariannya ke Lebanon.

Baca Juga: Jessica Iskandar Ungkap Pesan dari El Barack Soal Keputusannya Berpisah dengan Richard Kyle

Jaksa mengajukan daftar bukti pembayaran sebagai pertimbangan kepada pengadilan agar tidak memberikan pembebasan bersyarat kepada Michael dan Peter Taylor.

Argumen lain yang disampaikan jaksa di pengadilan adalah, Taylor memiliki akses untuk melarikan diri dan sangat dekat dengan Carlos Ghosn, sehingga ia meminta pengadilan mempertimbangkan pembebasan bersyarat tersebut.

Pengacara Taylor dan juru bicara Ghosn enggan berkomentar terkait hal ini.

Baca Juga: 5 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Ampuh, Salah Satunya Kemangi

Persidangan akan dilanjutkan pada pekan depan. Di sisi lain, Ghosn merasa tidak bersalah telah melakukan kejahatan keuangan saat memimpin Nissan.

Keluarga Taylor juga menilai bahwa membantu Ghosn meninggalkan Jepang bukanlah pelanggaran hukum, demikian Reuters.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat