kievskiy.org

Situs Bersejarah Bangsa Maya Dilelang Rp15 Miliar di Facebook, Para Arkeolog Beri Kecaman

Turis berkumpul di bawah piramida Chichen Itza di Merida, negara bagian Meksiko selatan, Yucatan, pada 20 Maret 2012.
Turis berkumpul di bawah piramida Chichen Itza di Merida, negara bagian Meksiko selatan, Yucatan, pada 20 Maret 2012. /Reuters/Francisco Marin

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah situs kuno yang dibangun oleh bangsa Maya di Yucatan dan seluruh Meksiko akan dilelang melalui Facebook. Luas tanah yang akan dilelang mencapai 249 hektar dan situs ini terletak di dalam Zona Arkeologi Xkipche, sebuah kawasan yang dianggap penting dalam sejarah arkeologi negara bagian Yucatan.

Bangunan-bangunan kuno peninggalan bangsa Maya yang masih tersisa di situs ini termasuk dalam daftar monumen di Atlas Arkeologi negara bagian tersebut.

Menanggapi penjualan ini, Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) mengambil tindakan hukum terhadap penjualan swasta atas tanah yang mengandung monumen Maya di Yucatan, Meksiko.

Pemilik lahan yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut diketahui mengunggah iklan di salah satu grup di Facebook, menyatakan bahwa situs ini dijual berlokasi sekitar 15 menit dari zona arkeologi Uxmal dan memiliki piramida bersejarah.

Baca Juga: Mumi dengan Lidah Emas Ditemukan, Arkeolog Mesir Beberkan Maknanya Terkait Alam Baka

Dilansir dari arkeonews.net, harga yang dipatok untuk tanah situs itu dijual pada kisaran harga 18 juta peso atau sekitar Rp15 miliar. Angka tersebut terbilang sangat murah, mengingat tanah yang dijual ini merupakan artefak peninggalan warisan dunia.

Tangkapan layar situs bersejarah bangsa Maya yang dilelang di Facebook.
Tangkapan layar situs bersejarah bangsa Maya yang dilelang di Facebook.

Mereka juga menyatakan bahwa lahan tersebut sebelumnya telah diteliti oleh institusi akademis dan peneliti antara 1990 dan 1997, serta oleh arkeolog dari Universitas Bonn di Jerman yang bekerja sama dengan INAH dari 2002 hingga 2004.

Dalam laporan Arkeo News pada Senin, 3 April 2023, INAH dan para arkeolog setempat akan mengambil langkah hukum yang konkrit guna menindaklanjuti terhadap penjualan situs bangsa Maya tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat