kievskiy.org

Donald Trump Sebut Dolar AS Akan Jatuh dan Tak Lagi Jadi Standar Dunia

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pidatonya, dia menyebut dolar AS akan jatuh.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pidatonya, dia menyebut dolar AS akan jatuh. /Reuters/Barria

PIKIRAN RAKYAT – Dalam pernyataan publik pertamanya usai didakwa dengan 34 tuntutan, mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump justru bicara soal penurunan nilai dolar AS. Menurutnya, dolar AS akan segera jatuh dan tak lagi menjadi standar dunia. Ia menuduh penggantinya, Joe Biden sedang menghancurkan negara.

Trump saat ini tengah memperebutkan posisi calon presiden dari Partai Republik untuk Pemilu AS 2024. Dalam pidato publik pertamanya, ia secara terang-terangan mengkritik kondisi ekonomi Amerika Serikat.

“Mata uang kita sedang jatuh dan tidak akan lagi menjadi standar dunia. Terus terang, ini adalah kekalahan terbesar kita dalam 200 tahun terakhir. Tidak ada kekalahan semacam ini yang bisa menjatuhkan kita dari posisi Negara Adidaya,” kata mantan presiden berusia 76 tahun tersebut.

Baca Juga: Donald Trump vs Media: Perang Kata di Balik Hubungan yang Kontroversial

Dolar AS adalah salah satu mata uang yang paling banyak digunakan di dunia. Banyak individu maupun lembaga menyimpan cadangan mata uang dalam bentuk dolar karena nilai dan stabilitasnya. Bahkan beberapa komentator ekonomi menyebut dolar AS sebagai mata uang safe-haven selama krisis Covid-19.

Goncangan pada industri perbankan Amerika yang membuat tutup beberapa bank seperti Silicon Valley dan Signature menunjukkan adanya risiko sistemik kegagalan institusi besar. Donald Trump berargumen bahwa jika dia menjadi presiden, keadaan ekonomi AS akan menjadi lebih baik.

“Ekonomi kita sedang terpuruk. Inflasi tidak terkendali. Rusia sudah bergabung dengan China, bisakah Anda percaya itu? Arab Saudi juga telah berdamai dengan Iran,” ucap Trump dalam pidatonya.

Baca Juga: Polemik Kepemimpinan Donald Trump, antara Kontroversi dan Kritik yang Membayangi Amerika Serikat

Beberapa waktu belakangan, sejumlah negara telah menginisiasi perdagangan luar negeri dalam mata uang lokal mereka masing-masing. Gerakan ini disebut de-dolarisasi dan menjadi makin populer sejak perang Rusia-Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat