PIKIRAN RAKYAT - Hujan deras dan angin kencang mengiringi peristiwa jatuhnya pesawat Air India Express, Sabtu, 8 Agustus 2020, saat hendak mendarat di Bandara Internasional Calicut, Kerala, India.
Sebanyak 18 orang dinyatakan tewas dalam insiden itu, dengan puluhan penumpang luka-luka.
Badan pesawat terbelah jadi dua, mengakhiri penerbangan khusus repatriasi dari Dubai tersebut.
Baca Juga: Gara-gara Kecewa Lamarannya Ditolak Setelah Pacaran Selama 4 Tahun, Dosen di NTB Tusuk Kekasihnya
AFP melaporkan para penumpang merupakan warga India yang tertahan di Dubai karena pandemi virus corona.
Pejabat menyatakan, penumpang berjumlah 190 orang sebelum jatuh, dan ajaibnya tidak terbakar.
"Bahan bakar bocor sehingga merupakan keajaiban bahwa pesawat tidak terbakar, jumlah korban bisa jauh lebih tinggi," kata seorang pejabat senior darurat di tempat kejadian, seperti dilansir New Straits Times.
Baca Juga: Wabah Pes Mengintai, Area Sebuah Kota di Tiongkok Diisolasi Setelah Pasien Meninggal
Penumpang Renjith Panangad, 34 tahun, menuturkan detik-detik pesawat itu menyentuh tanah dan kemudian semuanya menjadi gelap gulita.
"Setelah kecelakaan itu, pintu darurat terbuka, dan entah bagaimana saya terseret keluar," katanya kepada AFP dari ranjang rumah sakit di Calicut.