PIKIRAN RAKYAT - Belum selesai dengan penanganan wabah virus corona, penyakit mematikan yang ditularkan dari hewan pengerat, seperti tikus mulai mewabah di Tiongkok.
Sebuah area di Kota Bayan Nur di Mongolia Dalam, Tiongkok, pun diisolasi setelah satu pasien pes meninggal dunia.
Kasus pes lazim muncul di Tiongkok, meskipun wabah pes menjadi sangat jarang terjadi.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming MotoGP 2020, Seri Latihan Bebas di Ceko
Dalam kurun 2009 hingga 2018, Antara melansir, Tiongkok melaporkan 26 kasus pes dengan 11 pasien yang meninggal dunia.
Kematian pasien yang terkonfirmasi menderita pes di Bayan Nur ini menjadi kasus kematian kedua yang dilaporkan pada bulan ini di wilayah Mongolia Dalam.
Otoritas Bayan Nur telah mengisolasi area tempat tinggal pasien meninggal tersebut serta melakukan karantina terhadap tujuh orang yang melakukan kontak dekat dengan korban--yang sejauh ini telah diuji dan mendapat hasil negatif, namun tetap diberi obat untuk pencegahan.
Baca Juga: Barcelona vs Napoli di Liga Champions: Legenda Brasil Bicara Soal Kelanjutan Quique Setien di Barca
Otoritas Tiongkok, mengeluarkan peringatan level tiga terhadap wabah pes, setelah seorang pasien meninggal dunia akibat penyakit menular di area tersebut dengan kondisi gagal organ, demikian People's Daily melaporkan.
Peringatan di tingkat kedua terendah dalam sistem empat level tersebut berlaku mulai Jumat, 7 Agustus hingga akhir 2020 untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit pes lebih lanjut.
Penyakit pes, disebut juga sebagai ‘Maut Hitam’ pada masa Abad Pertengahan, merupakan infeksi sangat menular dan seringkali menyebabkan kematian yang disebarkan oleh
Kamis, 6 Agustus 2020 lalu, Kota Baotou, yang bersebelahan dengan Bayan Nur, melaporkan bahwa seorang pasien yang didiagnosis mengalami "infeksi saluran pencernaan" meninggal dunia karena gagal sistem peredaran darah.***