PIKIRAN RAKYAT - Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan meninggal dunia dalam pelukan ibunya karena tidak tersediannya ambulans di rumah sakit pemerintah di Datia Madhya Pradesh, India. Sang ibu harus menunggu 3 jam hingga mobil itu sampai.
Kronologi awalnya, bayi itu dilarikan ke rumah sakit pemerintah Indergarh setelah kondisinya memburuk. Dokter kemudian merujuk anak itu ke rumah sakit distrik Datia, tetapi mereka harus menunggu ambulans selama 3 jam.
Sang ibu, Renu Jatav, menuduh perawatan yang tidak memadai di Pusat Kesehatan Masyarakat (CHC) dan mengatakan keterlambatan ambulans membuat anaknya meninggal dunia.
Baca Juga: Masih Berkarya Meski Usia Tak Muda Lagi, Krisdayanti: Biar Gak Pikun
Dua ambulans, yang didanai oleh MLA Local Area Development Fund, sebetulnya terparkir di CHC, tetapi dilaporkan tidak beroperasi karena bahan bakar tidak mencukupi.
Sebuah tim dari Sub Divisional Magistrate (SDM), Kepala Petugas Medis dan Kesehatan (CMHO), seorang petugas polisi, dan seorang tehsildar dikirim ke pusat kesehatan untuk menyelidiki kasus ini.
"Ada protokol untuk menghubungi 108 terlebih dahulu untuk ambulans sebagai prioritas, tetapi ada ambulans lain yang dioperasikan oleh Komite Kesejahteraan Pasien tanpa untung, tanpa rugi. Dalam keadaan darurat, ambulans ini harus memberikan layanan gratis," kata Kepala Petugas Medis dan Kesehatan (CMHO) Dr. RB Kurele, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV pada Sabtu, 29 April 2023.
Baca Juga: Merapat ke Kubu Anies Baswedan? Airlangga Hartarto Akan Sambangi SBY di Puri Cikeas Petang Ini
Tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah dalam kasus bayi meninggal di pelukan ibunya ini.***