kievskiy.org

Pilpres AS 2020, Joe Biden Gaet Perempuan Keturunan Asia Kamala Harris Jadi Calon Wapres

Calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Kamala Harris sebagai calon wakil presiden (cawapres), Selasa 11 Agustus 2020.*
Calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Kamala Harris sebagai calon wakil presiden (cawapres), Selasa 11 Agustus 2020.* Joe Biden

PIKIRAN RAKYAT - Joe Biden memilih Senator Kamala Harris sebagai pasangannya dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020. 

Harris Senator California keturunan India-Jamaika ini telah lama dianggap sebagai kandidat yang paling diunggulkan untuk mengisi posisi calon wakil presiden AS. 

Wanita berambut sebahu ini merupakan perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama yang bertarung dalam Pilpres AS sebagai calon wakil presiden. 

Baca Juga: Atalanta di Liga Champions: Mesin Gol La Dea Siap Gempur Pertahanan PSG di Perempat Final

Berbeda pandangan politik dan pengaruhnya, Harris akan mendampingi Joe Biden dalam pemilihan presiden 3 November 2020 mendatang. 

Setelah dipilih, Harris dijadwalkan melakukan debat terbuka dengan pasangan Trump, yaitu Mike Pence, pada 7 Oktober mendatang di Salt Lake City, Utah.

Adapun Mike Pence saat ini masih menjabat sebagai wakil presiden.

Baca Juga: Diminta Gerindra Maju Kembali di Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan Putuskan Nanti, Ini Respon PDIP

Lalu siap Kamala Harris? Perempuan berusia 55 tahun ini hengkang dari persaingan bakal kandidat presiden pada Desember 2019 lalu.

Sebagaimana diberitakan Galamedianews.com sebelumnya dalam artikel "Hadapi 'Keberingasan' Trump, Joe Biden Gaet Perempuan Keturunan Asia sebagai Cawapres", Dia sempat berselisih dengan Biden dalam debat internal Partai Demokrat.

Terutama perihal hubungan kerja sama Biden dengan sejumlah mantan senator yang memilih segregasi ras.

Baca Juga: Liga Champions RB Leipzig vs Atletico Madrid: Dinyatakan Positif Covid-19, Sime Vrsaljko Beri Kabar

Harris lahir di Oakland, California, dari dua orang tua berlatar imigran. Ibunya kelahiran India dan ayahnya kelahiran Jamaika.

Dia berkuliah di Universitas Howard, salah satu kampus ternama yang didirikan komunitas kulit hitam. Menurutnya, masa-masa kuliah adalah salah satu periode dirinya merasa paling dibentuk dalam kehidupan.

Harris mengatakan dirinya selalu nyaman dengan identitasnya dan menggambarkan dirinya sebagai 'seorang Amerika'.

Baca Juga: Update Harga Motor Matik Yamaha Agustus 2020, Termahal Tembus Rp 300 Jutaan

Pada 2019, dia mengatakan kepada harian Washington Post bahwa politisi seharusnya tidak dikotak-kotakkan berdasarkan warna kulit atau latar belakangnya.

"Poin saya, saya adalah saya. Saya merasa baik dengan diri saya. Mungkin ada perlu menerka-nerka, namun saya merasa baik dengannya," terang dia.

Harris yang berkuliah selama empat tahun di Universitas Howard, akhirnya mendapat gelar sarjana hukum di Universitas California, Hastings, dan memulai kariernya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda.

Baca Juga: Rizky Billar Sudah Bawa Ibunya ke Rumah Lesty, Tukul Arwana: Dua Sejoli Ini Masih Berbunga-bunga

Dia kemudian menjadi jaksa distrik untuk San Francisco pada 2003. Ia lalu terpilih sebagai perempuan petyama dan warga Afrika-Amerika pertama yang menjabat jaksa agung Negara Bagian California, negara bagian yang penduduknya paling banyak di AS.

Dalam dua masa jabatan sebagai jaksa agung, Harris meraih reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat.

Dia menggunakan momentum itu guna meraih jabatan senator junior yang mewakili California pada 2017. Saat itu Harris merupakan perempuan kulit hitam kedua yang terpilih.*** (Lucky M. Lukman/Galamedianews.com)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat