PIKIRAN RAKYAT – Kondisi terkini Jalur Gaza, Palestina, kian memanas dengan munculnya pembalasan dari Israel.
Seperti diketahui belakangan ini, warga Palestina yang tergabung dalam kelompok Hamas menerbangkan balon-balon pembakar ke wilayah caplokan Israel.
Aksi yang menggunakan kandungan helium dan zat peledak itu, dilaporkan telah membakar lahan-lahan pertanian.
Baca Juga: Mulai dari Mio J hingga Honda BeAT, Inilah Harga Motor Matic bekas dengan Kapasitas Mesin 110-115 CC
Salah satu aksi balasan Israel, yakni dengan menghentikan pasokan bahan bakar ke Gaza, Palestina, demikian dilaporkan Reuters.
Pada Rabu, 12 Agustus 2020, Israel memangkas area penangkapan ikan yang diizinkan bagi masyarakat Palestina hingga hampir setengahnya, dari 24 kilometer menjadi 13 kilometer.
Seiring dengan ketegangan yang meningkat, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz kemudian mengeluarkan perintah untuk menghentikan pengiriman pasokan bahan bakar ke wilayah Gaza.
Baca Juga: Jelang Melahirkan Anak Pertama, Lyra Virna Curahkan Pengalamannya Selama Hamil
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, menyebut langkah Israel tersebut sebagai "aksi agresi berat" yang "bertujuan untuk memperparah krisis masyarakat kami di Jalur yang diblokade," mengingat daerah kantong itu mengandalkan pasokan bahan bakar dan gas dari Israel.
Aksi saling serang kembali terjadi antara Hamas dan Israel setelah tahun lalu sempat disepakati sebuah perjanjian gencatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB menyusul peningkatan angka kekerasan yang dilakukan kedua belah pihak.
Gencatan senjata tersebut dimaksudkan agar Israel memberi izin terhadap sejumlah proyek pembangunan baru, termasuk zona industri dan sebuah rumah sakit.
Baca Juga: Dongkrak Kembali Wisata Bali, H.O.G Sliwangi Bandung Chapter Siap Gelar Touring Kemerdekaan
Hamas menuding Israel tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan itu. Sedangkan Israel juga menghindari negosiasi secara langsung dan tidak pernah mengakui perjanjian itu ke publik
Kombatan kelompok Hamas di Gaza beberapa hari terakhir ini menerbangkan puluhan balon helium yang membawa zat peledak untuk menekan Israel agar melonggarkan blokade Jalur Gaza serta mengizinkan proyek-proyek ekonomi baru.
Atas aksi itu, Israel sebelumnya telah membalas dengan menutup perbatasan komersial di Jalur Gaza dan menyerang fasilitas militer Hamas menggunakan pesawat tempur, helikopter penyerang, dan tank.***