kievskiy.org

Dialog dengan Korsel, Beijing Lakukan Kunjungan Tingkat Tinggi Pertama Sejak Wabah Covid-19 Meletus

Alami lonjakan kembali pandemi Covid-19, Pemerintah Korea Selatan tuduh seorang pemimpin sekte agama sebagai salah satu penyebabnya
Alami lonjakan kembali pandemi Covid-19, Pemerintah Korea Selatan tuduh seorang pemimpin sekte agama sebagai salah satu penyebabnya /Daily Sabah Daily Sabah

PIKIRAN RAKYAT – Korea Selatan memulai pembicaraan dengan diplomat tertinggi China pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Ini merupakan kunjungan pertama oleh seorang pejabat tingkat tinggi Beijing sejak virus corona baru muncul di Tiongkok, akhir tahun lalu.

Yang Jiechi, seorang anggota Politbiro Partai Komunis, bertemu dengan penasihat keamanan nasional baru Korsel, Suh Hoon, kota pelabuhan wilayah selatan Busan.

Baca Juga: Bio Farma Hanya Kerjakan Proses Akhir Vaksin Covid-19, Erick Thohir: Ada Transfer Teknologinya Juga

Sejumlah agenda yang dibahas antara lain kerja sama penanganan virus corona, hubungan bilateral dan situasi sekitar Semenanjung Korea, demikian pemerintah Korsel mengatakan.

Pembicaraan itu berlangsung setelah COVID-19 menghalangi hubungan timbal balik dan perundingan denuklirisasi yang macet, yang melibatkan Korea Utara.

Suh, yang menduduki jabatan keamanan tertinggi bulan lalu setelah menjalankan tugas sebagai kepala intelijen, akan membahas Korea Utara, kerja sama virus corona dan kemungkinan perjalanan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke Seoul, kata juru bicara kepresidenan Kang Min-seok pekan ini.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions, Franz Beckenbauer: Kedua Tim Tak Perlu Terlalu Banyak Saling Respek

Akan tetapi tidak dijawab pertanyaan, apakah Xi mungkin mengunjungi Korsel tahun ini, menurut sebuah laporan organisasi pengumpul berita, yang dilansir Antara.

Kedua negara memulai pertukaran bulan lalu saat Seoul mengirim seorang diplomat tingkat tinggi untuk pertemuan bilateral bidang ekonomi.

Korsel berhasil mengendalikan wabah COVID-19 pertama kali di luar Tiongkok, tanpa banyak gangguan, namun lonjakan kasus belakangan ini mendorong otoritas untuk memberlakukan kembali aturan jaga jarak lebih ketat.

Korsel melaporkan 332 infeksi baru virus corona pada dini hari Jumat, yang 315 di antaranya infeksi dalam negeri, sehingga totalnya menjadi 17.002 dengan 309 kematian.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat