kievskiy.org

Profil Nahel M, Pemuda Keturunan Aljazair yang Kematiannya Memicu Kerusuhan di Prancis

Mounia, ibu Nahel, remaja 17 tahun yang ditembak polisi Prancis, dalam protes untuk menuntut keadilan di Nanterre pada 29 Juni 2023.
Mounia, ibu Nahel, remaja 17 tahun yang ditembak polisi Prancis, dalam protes untuk menuntut keadilan di Nanterre pada 29 Juni 2023. /Reuters/Sarah Meyssonnier

PIKIRAN RAKYAT – Kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Prancis setelah adanya insiden penembakan yang menewaskan Nahel M, remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko. Nahel ditembak oleh kepolisian di daerah pinggiran Paris, Nanterre pada Selasa, 27 Juni 2023.

Penembakan tersebut dilakukan polisi dengan alasan bahwa Nahel melanggar aturan lalu lintas. Nahel disebut mengendarai mobil sewaan secara ilegal, dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Insiden itu kemudian memicu kemarahan warga Prancis. Kerusuhan pun terjadi di sejumlah wilayah di negara tersebut. Warga sempat membakar mobil, membarikade jalan-jalan, dan melemparkan petasan ke arah polisi.

Kerusuhan tersebut mengingatkan kembali dengan kerusuhan yang terjadi pada 2005 yang membuat Prancis terguncang selama tiga minggu. Kondisi itu membuat Presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac mengumumkan keadaan darurat.

Baca Juga: Roundup: Seorang Pemuda di Prancis Ditembak Polisi, Kerusuhan Pecah

Siapa Nahel?

Nahel merupakan seorang anak tunggal yang dibesarkan oleh ibunya. Nahel disebut tak pernah mengenal sosok ayahnya.

Pemuda yang bekerja sebagai sopir pengiriman makanan itu juga terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Suresnes, tidak jauh dari tempat tinggalnya. Namun, pendidikan Nahel dinilai kacau.

Catatan kehadiran Nahel di perguruan tinggi terbilang buruk. Nahel juga disebut memiliki masalah, tetapi pengacara keluarga menekankan bahwa Nahel tidak memiliki catatan kriminal.

Meski demikian, Nahel aktif bermain rugbi. Ia juga menjadi bagian dari program integrasi untuk para pemuda yang berjuang di bangku pendidikan. Program tersebut dijalankan oleh sebuah asosiasi bernama Oval Citoyen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat