kievskiy.org

Polisi Tembak Mati Remaja Pelanggar Lalu Lintas, Picu Kerusuhan Besar di Prancis

Ilustrasi kerusuhan.
Ilustrasi kerusuhan. /Pexels

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan rapat kabinet kedua pada Jumat, 30 Juni 2023 setelah kerusuhan fatal yang terjadi pada Kamis malam sebagai protes atas penembakan seorang remaja oleh polisi.

Kerusuhan malam itu membuat 249 polisi terluka dan sedikitnya 677 orang tertangkap dalam semalam. Bentrokan tersebut terjadi di distrik Alma, Roubaix, dan beberapa kota lainnya.

Menurut pihak yang berwenang, ketika bentrokan yang terjadi antara masyarakat dan petugas di kota-kota seluruh Prancis, banyak dari bangunan dan kendaraan yang turut dibakar, etalase di toko-toko rusak, dan bus terbalik.

Baca Juga: Daftar Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi 30 Juni 2023, Total 221 Orang

Dalam upaya memadamkan kerusuhan, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengerahkan sebanyak 4.000 petugas pada Kamis malam.

Kerusuhan tersebut terjadi akibat kematian Nahel M yang berusia 17 tahun, keturunan Aljazair dan Maroko terbunuh saat pemeriksaan lalu lintas oleh polisi di Nanterre, Prancis pada Selasa lalu.

Sejauh ini, presiden mengesampingkan menyatakan kejadian tersebut sebagai keadaan darurat. Namun di sisi lain, Perdana Menteri Elisabeth Borne menyebutkan pernyataannya dalam akun media sosialnya bahwa, kekerasan tersebut tidak dapat ditolerir.

Baca Juga: Pembakar Al-Qur'an di Swedia Gagal Curi Perhatian Setelah Diabaikan Warga Sekitar

“Tindakan yang dilakukan tidak dapat ditolerir dan tidak dapat dimaafkan. Dukungan dan kepercayaan saya diperbarui pada polisi, dan petugas pemadam kebakaran yang menjalankan misi mereka dengan berani,” ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat