kievskiy.org

Kudeta di Myanmar Jadi Bahasan AIPA, Indonesia Dorong Lima Konsensus

Peserta Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA).
Peserta Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA). /Dok. Istimewa

PIKIRAN RAKYAT - Persoalan demokrasi di Myanmar menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA). Pengawalan proses demokrasi di Myanmar oleh ASEAN dipandang perlu dilakukan setelah junta militer melakukan kudeta di negara tersebut.

Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mengatakan, di Myanmar saat ini terjadi pengambilalihan kekuasaan secara tidak demokratis oleh junta militer. Dalam konteks tersebut, Indonesia sebagai ketua AIPA akan mendorong lima poin konsensus agar diterapkan dan diimplementasikan oleh Myanmar.

Adapun lima poin konsensus tersebut, yakni tidak adanya kekerasan, setop konflik yang terjadi. Kedua, agar semuanya kembali damai. Ketiga, adanya mediasi dari spesial envoy.

"Isu-isu yang berhubungan dengan human rights atau kemanusiaan harus dijaga karena banyak pengungsi, jangan sampai merugikan masyarakat yang tidak berdosa. Terakhir, ASEAN mengirim utusan atau envoy untuk mengawal proses demokratisasi di Myanmar. Itulah poin-poin dari konsensus yang ingin kita capai,” katanya pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Juga: Buntut Kudeta Militer, Myanmar Tak Diundang ke AIPA

Negara Myanmar sendiri tidak diundang ke AIPA karena buntut kudeta yang dilakukan oleh junta militer. Menurut Putu, Parlemen Indonesia ingin mengundang Committee Representing Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), yakni parlemen yang dianggap demokratis karena dipilih oleh rakyat Myanmar. Namun, hal tersebut perlu dibicarakan lagi dengan negara ASEAN lainnya.

“Tentu kita juga harus menghargai pendapat negara-negara ASEAN lainnya,” ujarnya.

Sidang Umum AIPA akan membahas berbagai isu, selain masalah demokrasi di Myanmar. Mengusung tema Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN atau Parlemen yang responsif untuk ASEAN yang stabil dan sejahtera. Putu mengatakan, tujuan utama sidang umum AIPA ini adalah mendorong terciptanya stabilitas kawasan.

“Kawasan ASEAN ini merupakan kawasan yang sangat strategis ke depan, dan memang kawasan yang banyak dilirik karena mempunyai daya tarik yang besar,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat