kievskiy.org

Tentara Israel Bunuh Remaja Palestina di Tepi Barat, Tembakan Gas Air Mata untuk Kendalikan Kerusuhan

 Seorang pasukan Israel mengarahkan senjatanya saat warga Palestina mengikuti protes anti-Israel di Tepi Barat pada 24 April 2021.
Seorang pasukan Israel mengarahkan senjatanya saat warga Palestina mengikuti protes anti-Israel di Tepi Barat pada 24 April 2021. /Reuters/Mussa Qawasma

PIKIRAN RAKYAT - Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun dilaporkan meninggal usai ditembak mati pasukan militer Israel di dekat Kota Hebron, wilayah pendudukan Tepi Barat, Minggu, 10 September 2023. Kabar tersebut disampaikan Otoritas Kesehatan Palestina.

Pejabat kesehatan Palestina megatakan, korban bernama Milad Munzzhir Ar-Rai. Kematian Milad menambah daftar panjang warga Palestina yang tewas akibat bentrokan dengan tentara Israel.

Selain itu, militer Israel menyatakan, sebelum kejadian tersebut, militan Palestina melemparkan bahan peledak ke pos tentara mereka. Israel mengeklaim bahwa mereka merespons dengan mengambil tindakan guna mengendalikan kerusuhan dan menggunakan amunisi tajam.

Akan tetapi, Israel tidak mengonfirmasi insiden tewasnya seorang remaja laki-laki di wilayah Tepi Barat tersebut. Tepi Barat, merupakan wilayah yang selama ini menjadi fokus upaya warga Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka.

Melansir Straits Times, selama 19 bulan terakhir, daerah tersebut telah menjadi saksi eskalasi kekerasan antara pasukan militer Israel dan warga Palestina. Hal tersebut, membuat upaya perdamaian menjadi terhambat.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2023 Usai GP San Marino: Jorge Martin Terus Pepet Francesco Bagnaia

Israel Gunakan Amunisi Tajam dan Gas Airmata

Media lokal Palestina menyebutkan, pasukan zionis telah menggunakan amunisi tajam dan gas air mata terhadap anak-anak muda Palestina saat mereka melakukan operasi militer di kamp pengungsi Ar-rroub.

Dalam kejadian tersebut, Milad tewas akibat luka tembus peluru di bagian punggungnya dan meninggal di lokasi kejadian. Dia menjadi salah satu dari banyak pemuda Palestina di bawah usia 17 tahun yang menjadi korban penembakan tentara zionis Israel.

Pada Minggu, 10 September 2023, Israel menjelaskan bahwa mayoritas dari korban yang tewas merupakan anggota militan Palestina. Namun, pihak Palestina menguraikan bahwa sejumlah remaja yang terlibat dalam pelemparan batu terhadap tentara Israel, sebagian besar adalah individu yang sejatinya tidak terlibat dalam konfrontasi.

Sebelumnya, selama awal 2023 ini, Israel telah meningkatkan frekuensi penggerebakan dan serangan di Tepi Barat. Para militan Palestina juga membalas serangan mereka, yang menewaskan sekitar 30 orang warga Israel.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat