PIKIRAN RAKYAT - Dalam serangan mengejutkan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, melancarkan serangan brutal terhadap pengunjung festival musik dan kota-kota Israel di sekitar Jalur Gaza.
Serangan ini, yang disebut "Sergapan Al-Aqsa," melibatkan penggunaan parasut oleh pasukan Palestina yang menyusup ke wilayah Israel dari laut dan daratan.
Juru bicara militer Israel, Richard Hecht, mengonfirmasi bahwa para pejuang Palestina berhasil menyusup menggunakan teknologi parasut yang diterapkan dari udara dan darat.
Gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan pasukan Brigade Al-Qassam tiba dengan menggunakan parasut, sebuah taktik yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam serangan mereka terhadap Israel.
Ini bukanlah kali pertama parasut digunakan dalam konteks militer.
Taktik ini pertama kali muncul selama Perang Dunia II, digunakan oleh negara-negara Jerman dan Sekutu untuk menembus garis pertahanan musuh.
Serangan Hamas mengingatkan pada serangan "Gantole 1987," di mana dua orang Palestina, seorang warga Suriah, dan seorang warga Tunisia dari Front Populer Pembebasan Palestina - Komando Umum, meluncur dari Lebanon untuk menyerang situs militer Israel pada November 1987.