kievskiy.org

Update Korban Serangan Israel Penjajah di Gaza: 18.800 Orang Tewas, 8.000 di Antaranya Anak-anak

Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023.
Seorang anak laki-laki Palestina terluka dalam serangan Israel, setelah gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel berakhir, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 1 Desember 2023. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Hamas di Gaza, Palestina, menyampaikan laporan terbaru terkait jumlah korban akibat serangan Israel.

Menurut keterangan yang dirilis oleh Kantor Berita AFP pada Jumat 15 Desember 2023, jumlah korban tewas akibat perang Israel-Hamas di wilayah Palestina telah meningkat drastis menjadi sedikitnya 18.800 orang sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.

Dari jumlah tersebut, terdapat 8.000 anak-anak dan 6.200 perempuan yang menjadi korban.

Selain itu, 51.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka sebagai dampak dari eskalasi konflik yang berkepanjangan sejak beberapa bulan lalu.

Situasi ini semakin memperumit kondisi di wilayah Gaza, dengan dampak kemanusiaan yang sangat besar.

Organisasi-organisasi kemanusiaan dan komunitas internasional terus mengawasi dan mengadvokasi perlunya penyelesaian damai serta bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi para korban konflik di Palestina.

Dalam konteks dukungan internasional, Indonesia dan Palestina memiliki ikatan sejarah yang kuat.

Sejak tahun 1944, kedua negara ini telah menjalin hubungan yang bersifat de facto. Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944, sementara Indonesia menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina setelah dideklarasikan pada 15 November 1988 di Aljazair.

Komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina tetap konsisten, seperti tercermin dalam penandatanganan Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik pada 19 Oktober 1989 antara Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Menteri Luar Negeri Palestina Farouq Kaddoumi. Pembukaan Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta pada saat itu juga menjadi tonggak bersejarah yang menandai hubungan erat antara kedua negara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat