kievskiy.org

Demi Dukung Israel Penjajah, AS Gunakan Hak Veto di PBB Sebanyak 45 Kali

Biden Sebut Israel Sepakat Tidak Lakukan Aksi Militer di Jalur Gaza Selama Bulan Ramadhan
Biden Sebut Israel Sepakat Tidak Lakukan Aksi Militer di Jalur Gaza Selama Bulan Ramadhan /Reuters/Jonathan Ernest

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) kembali menggunakan hak veto untuk menolak rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait perang di Gaza antara Yuu dengan Israel.

Keputusan ini memicu reaksi kritis dari berbagai negara, termasuk dari sekutu AS sendiri. Ini adalah veto ketiga AS terhadap resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza, menambah panjang daftar penggunaan hak veto AS terhadap resolusi yang mengkritik Israel.

Hingga Desember tahun lalu, AS telah menggunakan hak veto terhadap rancangan resolusi yang mengkritik Israel sebanyak 45 kali.

Dalam sejarahnya, AS telah melakukan veto terhadap 89 rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB sejak tahun 1945, lebih dari setengahnya terkait resolusi yang berkaitan dengan Israel.

Veto AS pertama kali digunakan untuk mendukung Israel pada September 1972, terkait resolusi yang menyerukan agar Israel menghentikan agresinya di Lebanon.

Antara tahun 1982 dan 1990, AS telah menggunakan hak vetonya untuk mendukung Israel sebanyak 21 kali.

Apa itu Hak Veto dan Mengapa Dipertentangkan?

Hak veto merupakan kekuatan yang diberikan kepada lima anggota tetap DK PBB, yaitu AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan China. Dengan hak veto ini, salah satu dari lima anggota tetap dapat menghentikan pengesahan resolusi atau keputusan, bahkan jika resolusi tersebut memiliki dukungan mayoritas dari anggota lain.

Meskipun hak veto dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan dan mencegah konflik, sering kali menjadi sumber kontroversi.

Kritik utama terhadap sistem veto adalah kemampuannya untuk memblokir tindakan bahkan ketika ada konsensus luas di antara anggota PBB lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat